Sabtu, 01 Desember 2012

Nyaman Bukan Berarti Cinta

Ini dia alasan mengapa orang malas berubah, sekalipun dia tahu perubahan akan membawa kesuksesan: karena berubah itu rasanya tidak nyaman. Bisa tidak nyaman karena Anda merasa sendirian. Bisa tidak nyaman karena lingkungan Anda menyatakan yang sebaliknya. Bisa juga tidak nyaman karena Anda kewalahan atau kelelahan.

Tidak heran hanya sedikit orang yang benar-benar mencapai kesuksesan, khususnya dalam hubungan cinta. Kesuksesan itu sendiri memang terasa nyaman, namun jalan menuju puncak itu sama sekali tidak nyaman. Anda mesti berani menantang diri Anda untuk melakukan perubahan terus-menerus. Memperbaiki, mengevaluasi, memperbaiki, mengevaluasi. Tidak pernah beku kaku, selalu cair fleksibel.

Di tahun 2011 kemarin kita untuk pertama kalinya meluncurkan kelas untuk wanita, dinamakan Lovable Lady. Saya dan rekan-rekan instruktur Hitman System lainnya memberi orientasi pola pikir baru tentang bagaimana seorang wanita selayaknya bersikap agar lebih sukses dalam bercinta. Dan respon refleks mereka -tidak peduli diadakan di kota mana- adalah, “Ah, tapi aku ga nyaman kalau harus bersikap begitu..”

Secara refleks kita akan menolak ketidaknyamanan. Kita bahkan takut akan perubahan, karena merasa itu akan mengubah diri kita sepenuhnya. Tidak merasa jadi diri sendiri, begitu istilah populernya. Sahabat saya, Kei, sudah menjelaskan panjang lebar tentang hal itu di artikel Be Yourself=Omong Kosong, jadi saya tidak akan bahas lagi. Yang saya bahas adalah refleks Anda yang selalu menghindari ketidaknyamanan.

Jika saya minta Anda untuk menyukai ataupun menikmati ketidaknyamanan, maka itu adalah perubahan pola pikir yang terlalu radikal. Sulit sekali untuk bisa menyukai hal-hal yang masih terasa asing, aneh, dan baru. Boro-boro menikmati, menjalaninya saja Anda merasa terpaksa. Itu sebabnya saya hanya meminta Anda merubah sedikit saja, yaitu latih diri Anda jadi nyaman dengan ketidaknyamanan.

Ya, Anda tidak salah baca: berlatihlah agar nyaman dengan ketidaknyamanan. Misalnya ketika dihantui emosi negatif seperti, “Aduh, saya tidak tahan lagi.. capek melakukan perubahan ini semua!” segera ucapkan, “Benar sih capek, dan proses yang melelahkan ini nantinya membuat saya menjadi orang yang lebih berharga.”

Apapun ketidaknyamanan yang Anda rasakan, diakui saja, lalu diceritakan ke satu dua rekan Anda yang bisa mendukung Anda dan bukannya menjatuhkan atau mengejek kekurangan Anda di bidang romansa. Seiring waktu, fisiologi dan psikologi Anda jadi menerima ketidaknyamanan sebagai hal yang wajar dalam hidup. Anda merasa nyaman jika harus mengalami ketidaknyamanan. Dan jika itu sudah terjadi, tersenyumlah karena itu artinya Anda bisa konsisten hidup dalam perubahan demi perubahan sampai akhirnya kesuksesan itu datang dengan otomatis.

Hanya perlu tiga buah kunci pola pikir yang perlu dimodifikasi ke dalam hidup Anda, dan dengan sendirinya masa depan romansa Anda berubah drastis. Hanya saja, maaf saya tidak bisa sampaikan di artikel ini. Anda harus mencernanya sendiri berbentuk perubahan dan pengalaman, supaya Anda tidak hanya cerdas di kepala, tapi juga jenius dalam mengaplikasikannya. Lagipula Thomas Alva Edison pun ada bersabda, “Genius is one percent inspiration and ninety-nine percent perspiration.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...