Senin, 26 November 2012

Kenapa Anda Ditolak 1 ?

Bro, jika Anda hanya memiliki kapasitas otak yang hanya tersisa untuk satu pelajaran saja yang bisa Anda dapatkan dari saya, maka inilah satu-satunya harus Anda REKAM SEBAIK-BAIKNYA DAN PUTAR ULANG di dalam bank memori Anda setiap kali Anda menghadapi penolakan dari wanita-wanita asing yang menolak ajakan Anda untuk berinteraksi:
 
Dia menolak Anda secara sosial, sama sekali bukan personal. That’s it. the golden principle.Begitu sederhana, namun sangat powerful. Mari saya jelaskan prinsip tersebut menjadi sejumlah poin agar Anda dapat mencernanya dengan baik.
PERTAMA, ketika wanita bersikap dingin, menolak, atau bahkan kasar, ketahuilah bahwa dia juga akan memberikan perlakukan yang persis sama pada siapa saja yang berani mendekati dia.
 
Anda hanya kebetulan menjadi (satu-satunya) pria yang berani mendekati dan mengajaknya ngobrol, jadi Andalah (satu-satunya) yang mendapatkan respon yang kurang menyenangkan darinya. Seandainya di saat itu ada seratus pria memiliki cukup kejantanan untuk mendekatinya, tentu mereka juga akan satu persatu ‘ditendang’ oleh wanita tersebut.
 
Jadi Anda untuk apa Anda merasa terganggu? Mengapa Anda harus berbalik badan meninggalkan tempat itu dengan langkah terhuyung-huyung? Mengapa Anda harus mengernyit kesakitan, menggertakkan gigi sambil mencengkeram dada Anda seolah ada sebuah luka besar yang menganga di sana?
 
Penolakannya adalah penolakan umum yang ditujukan pada siapa saja, sama sekali tidak berhubungan secara spesifik dengan diri Anda, sobat. Pada saat-saat awal saya melatih diri untuk nge-hit, saya selalu frustasi setiap kali bertemu dengan wanita dan teman-temannya yang ‘menembak saya jatuh’ seperti itu. Saya tidak menjauhkan diri dari pikiran alasan mereka menolak adalah karena mereka tidak suka dengan pribadi saya. Seperti Anda alami ketika melakukan eksperimen nge-hit, jarang sekali wanita melakukan penolakan yang kasar. Dahulu hanya terjadi kira-kira 1 penolakan dari 5 kali saya ngehit, dan saat ini turun menjadi hanya 1 dari 10 karena saya sudah mengetahui cara untuk mencegahnya.
 
Sekalipun jarang, efek dari penolakan tersebut begitu keras sehingga seringkali menghancurkan semangat saya untuk mencoba lagi, atau setidaknya membayang-bayangi saya, takut ditolak lagi, sehingga tidak bisa berkonsentrasi memainkan strategi dengan prima. Setelah berkomitmen untuk terus melatih diri sampai menemukan sesuatu yang berhasil, akhirnya mata saya mulai bisa terbuka lebar dan mengerti bahwa itu adalah pikiran saya di atas itu adalah sesuatu yang bodoh.
 
Bagaimana mungkin wanita itu bisa tidak menyukai atau muak akan kepribadian saya jika dia belum pernah bertemu dengan saya sebelumnya? Jika saya baru saja membuka mulut beberapa patah kata, bahkan seringkali ucapan saya belum selesai, si wanita sudah memasang tampang bitchy dan menolak, tentu itu bukan penolakan atas pribadi saya, bukan?
 
Mulai dari lirikan matanya yang memicing tajam dan menuduh, tangannya yang terangkat seakan mengusir, tubuhnya yang terdorong menjauh, ucapan bibirnya yang berisi kata-kata penolakan dan nada suaranya yang terdengar risih…
… itu semua adalah respon autopilot yang otomatis keluar begitu saja tanpa dia sadari!
Itu tidak lebih dari reaksi alamiah demi mempertahankan diri, menolak dirinya untuk terbuka sehingga terhindar dari resiko dilukai. Mekanisme seperti itu adalah kemampuan biologis dan psikologis yang dimiliki bukan saja oleh wanita target Anda, tapi juga setiap manusia lainnya.
 
Mekanisme tersebut memang lebih sensitif pada wanita karena mereka memang harus waspada demi bisa menjaga diri. Tapi sekali lagi penolakan yang Anda hadapi itu bersifat refleks waspada yang tidak memiliki arti apa-apa.
Itu tidak berarti dia jijik dengan pribadi Anda. Tidak berarti dia tidak menolak karena Anda jelek. Dia tidak memusuhi Anda karena Anda payah atau mengganggunya. Yang ada hanyalah penolakan tanpa ada kata “Anda” pada ujung kata tersebut. Tidak ada yang personal karena memang bukan soal diri Anda atau diri siapapun yang mendekatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...