Jumat, 16 November 2012

Ujian Yang Sering Dilakukan Wanita 1

Coba Anda ingat saat-saat di mana Anda menjalin hubungan yang cukup dekat dengan seorang wanita, mungkin PDKT, TTM atau pacaran. Pasti sering muncul masalah-masalah yang terjadi di antara Anda dan dia, yang kalau dipikir secara logis, sebenarnya masalah-masalah tersebut sangat sepele bahkan tidak penting, contohnya: masalah terlambat, sms, telpon atau cemburu-cemburuan.
 
Setiap ada masalah, Anda langsung berusaha untuk memberi alasan dan memberi solusi yang masuk akal. Tapi meskipun semua alasan Anda sangat logis, seperti satu tambah satu pastilah dua, wanita sepertinya tidak bisa mengerti. Akibatnya banyak pria yang beranggapan bahwa wanita itu makhluk yang over-sensitif, emosional, dan jarang menggunakan logika dengan baik dalam melihat sebuah permasalahan. 
 
Mungkin memang sebenarnya Anda tidak bersalah pada si dia, tetapi sebenarnya Anda sudah melakukan kesalahan terhadap DIRI ANDA SENDIRI. Justru wanita adalah makhluk yang cerdas. Semua masalah dan komplain yang diberikan kepada Anda adalah sebuah cara yang dilakukan wanita, secara sadar maupun tidak sadar, yang saya sebut sebagai studi kelayakan berkala.
 
Wanita menginginkan dan membutuhkan sosok seorang pria yang unggul dan memiliki kemampuan yang lebih dibanding pria-pria lain di luar sana. Salah satu faktor keunggulan yang saya bahas di sini adalah kemampuan pria yang mampu menjaga dirinya, pasangannya dan keluarganya dari berbagai masalah dan bahaya. Pria mempunyai peranan sebagai seorang kepala keluarga, seorang decision-maker.
 
Untuk memastikan agar wanita tidak memilih pria yang salah, wanita diciptakan dengan memiliki sebuah mekanisme khusus yang digunakan untuk menguji seberapa layak si pria sehingga si wanita memutuskan untuk menjalin hubungan dengannya. Masalahnya pengujian si wanita kepada si pria tidak selesai setelah mereka 'jadian' atau menikah, wanita akan terus melakukan ‘studi kelayakan’ tersebut secara terus menerus, secara berkala, untuk memastikan apakah kemampuan Anda sebagai seorang pria memang masih layak atau tidak.
 
Banyak pria berpikir, wanita hanya mengikuti emosinya saja dalam bertindak, tetapi kenyataannya apabila ada sahabat dekat yang curhat, mereka mengerti dan mampu memberikan nasihat yang logis kepada sahabatnya itu. “Sudah jangan dipikirin dulu, tunggu emosi kamu reda dulu. Baru nanti pelan-pelan diomongin baik-baik..”
 
Hal tersebut membuktikan wanita juga sebenarnya tahu caranya menggunakan logika mereka, akan tetapi dalam kondisi tertentu, mereka memang sengaja me-nonaktifkan logika dan mengaktifkan mekanisme tersebut untuk menguji Anda. Karena insting ini sudah ada selama ribuan bahkan jutaan tahun, insting yang diwariskan oleh nenek moyang kita (mereka) sebagai salah satu cara self-defense dan survival.
 
Mekanisme ini akan menjadi malapetaka bagi pria, apabila kita tidak mengerti dan tidak menyadari fungsi tersebut. Dari persoalan-persoalan kecil yang tidak penting inilah mekanisme tersebut secara otomatis diaktifkan, yang memicu si wanita untuk melakukan sebuah "studi kelayakan" secara berkala kepada Anda, yang muncul dalam bentuk keributan dan masalah yang diberikan wanita kepada si pria. 
 
Dengan memberikan banyak masalah dan komplain yang membuat sakit kepala Anda, si wanita mencoba menguji dan menilai kelayakan Anda sebagai seorang pria yang unggul. Apabila masalah sepele yang diberikan oleh si wanita saja tidak mampu Anda tangani, maka dia pun akan menganggap Anda tidak akan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang lebih besar, persoalan dalam hal-hal lainnya yang mungkin akan dihadapi di masa depan.
 
Apabila kemudian si wanita sudah menganggap Anda tidak mampu dan gagal membuktikan kompetensi Anda sebagai seorang pria yang mampu mengatasi "studi kelayakan" yang diberikannya, maka si wanita secara sadar atau tidak sadar, akan berusaha dan mencoba untuk mengambil alih fungsi dan peranan Anda sebagai seorang pria.
Ingin tahu apa respon Anda yang seharusnya saat menghadapi studi kelayakan berkala yang dia luncurkan kepada Anda? Tunggu sambungan artikel ini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...