Pertama-tama, apa itu lubang buaya?Lubang buaya adalah julukan untuk
sumur dimana para Jenderal Angkatan Darat dibuang oleh kelompok PKI
(atau setidaknya begitu menurut sejarah). Kalau lubang buaya dalam
sejarah adalah sumur dengan dasar, maka dalam Hitman System, lubang
buaya adalah lubang tidak berdasar. Saat Anda terjatuh
ke dalamnya, Anda akan terus melayang tanpa pernah berhenti. Lubang
desperate, lubang lonely, lubang sakit hati, ya itu nama lain dari
Lubang Buaya yang saya maksud.
Saya masih ingat bertahun-tahun lalu saat sedang mengejar seorang
wanita, saya bertanya ke teman-teman apa yang harus dilakukan untuk
menarik perhatiannya. Dan seperti yang pernah Anda alami juga, rata-rata
mereka akan mengatakan hal yang sama: "Udah tunjukkin elo suka ama dia
belum?" atau "Ajak nonton, bayarin!" Waktu itu saya tidak tahu apa-apa.
Tentu saja semua usulan itu terasa sangat benar. Saya melakukannya
dengan setia dan persis anjuran mereka. Singkat cerita, saya berakhir
tergelincir, jatuh, dan patah hati. Setelah pelan-pelan merangkak naik,
saya kembali bertemu wanita yang menarik. Saya kembali bertanya ke
teman-teman dengan saran mereka yang tidak berubah. Mentalitas saya yang
masih lossy membuat saya melupakan pengalaman sebelumnya dan mengambil
jalan yang sama.
Saya terjatuh kembali. Saya tidak belajar dari pengalaman. Saya kembali
menempuh jalan yang sama yang menyebabkan saya dulu terjatuh.
Anda pasti pernah mendengar anekdot "Keledai saja tidak akan jatuh di lubang yang sama."
Jika seekor keledai terjungkir pada sebuah jalan, dia memiliki
kepintaran untuk mengenali bentuk lubang yang membuatnya terjatuh dan
berusaha menghindarinya lain kali. Seekor keledai menggunakan kemampuan
otaknya (yang serba terbatas) untuk tidak terjatuh lagi.
Sebagai pria, kita katanya dianugerahi kekuatan logika yang mengatasi
intuisi hati. Tetapi pada kenyataannya dalam urusan romance, seringkali
logika itu lalu dikalahkan oleh emosi-emosi lainnya. Anda tidak
menyadari ketika Anda berusaha merangkak naik setelah sebelumnya
terjatuh dari wanita A yang menolak Anda, tiba-tiba datang wanita B yang
menawan hati Anda namun entah kenapa Anda mengulangi jalur yang sama di
jalan berlubang yang sama dan Anda kembali tergelincir ke dalamnya.
Anehnya, Anda akan sibuk menyalahkan lubang sialan itu atau malah
menyalahkan wanita tersebut. Anda jarang sekali menyadari bahwa pilhan
Anda untuk melalui jalan tersebutlah yang menyebabkan Anda terjatuh.
Saat seorang pria sedang mengejar wanita, ia akan terbiasa untuk
menggunakan jalan yang sama, jalan yang diajarkan oleh paragdima, oleh
lingkungan, oleh TV, atau film. Jalan yang Anda pikir akan mengantarkan
Anda ke hati wanita tersebut.
Tapi sayangnya,... yang ada di ujung jalan tersebut adalah lubang yang tidak berkesudahan.
Jadi apa yang harus saya lakukan untuk menghindari lubang tersebut?
Pertama, sadarkan diri Anda dari paradigma yang salah.
Buang saran-saran dari teman Anda yang dulu terbukti hanya membuat diri
Anda terjatuh.
Kedua, mungkin bukan salah Anda kalau Anda hanya
mengetahui hanya satu jalan untuk mendapatkan wanita. Semua orang di
sekeliling Anda terbiasa mengejar wanita, jadi Anda otomatis melakukan
hal yang sama. Saya tidak bisa memberikan Anda puluhan jalan lainnya
berikut detil cara, namun yang bisa saya bagikan adalah satu prinsip
utamanya: Dari Mengejar Wanita Menjadi Dikejar Wanita
Langkah ketiga adalah, tampar diri Anda ketika Anda
sadar Anda tengah berjalan menurun menuju lubang tersebut, dan segeralah
berbalik arah! Karena begitu Anda mencicipi jalan tersebut, Anda akan
terus mencoba jalan tersebut berharap ujungnya bukanlah lubang. Dan
begitu Anda terjatuh, Anda akan terus terjatuh sampai Anda mau berusaha
menarik diri Anda dan mencari jalan yang lain.
Kalau keledai saja bisa sadar saat mengambil jalan yang salah, Anda
juga bisa kan? Atau Anda lebih dungu dari keledai dan masih tetap
melangkah di jalan yang berujung lubang buaya itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar